Minggu, 02 Desember 2018

SINOPSIS NOVEL TEARS IN HEAVEN KARYA ANGELIA CAROLINE


Judul                                : Tears in Heaven
Penulis                             : Angelia Caroline
Penerbit                           : Gagas Media
Tahun Terbit                    : 2014 Cetakan Kelima
Tebal Buku                      : 345 halaman
Genre                               : Novel Romantis
Harga                               : Rp 30.000
ISBN                                : 978-979-780-661-3

Novel ini menceritakan seorang remaja blasteran indonesia inggris berumur 17 tahun, yang akrab disapa Nathan. Ceritanya dimulai saat ia pindah dari Bali ke Jakarta. Awalnya Nathan tinggal dibali bersama ibunya. Tetapi, karena penyakitnya Nathan tinggal bersama keluarga baru ayahnya di Jakarta. Ayah dan ibunya Nathan resmi berpisah pada saat nathan smp. Nathan lebih memilih tinggal bersama ibunya karena ayah Nathan lebih memilih wanita lain yang satu kolega di rumah sakit tempatnya bekerja ketimbang ibunya sendiri. Nathan menderita penyakit Leukemia. Ayahnya adalah seorang dokter penyakit dalam.  Itulah alasan ibu Nathan agar nathan sembuh dari penyakitnya. Dalam lubuk hati, Nathan sangat membenci ayahnya karena hancurnya keluarga mereka adalah ulah ayahnya sendiri.
Hari pertama sekolah di sekolah baru, Nathan menjadi pusat perhatian saat ia ingin menuju ruang tata usaha karena parasnya yang tampan, wajah blasteran dengan mata biru dan rambut coklat yang mencolok. Ini berawal sejak mobil mewah yang Nathan kendarai masuk ke perkarangan sekolah. Ayahnya memberikan Nathan mobil itu untuk memperbaiki hubungan mereka. Awalnya Nathan menolak, tetapi karena ayahnya bilang ingin mencarikan supir baru untuk Nathan. Dan akhirnya Nathan memilih untuk menyetir sendiri. Di hari itulah Nathan bertemu dengan sepramg gadis beketurunan jepang indonesia. Yang sangat menyukai manga dan lain hal yang berbau jepang. Gadis itu bernama Kayla.
Setiap hari Kayla menggambar di halaman belakang sekolah dan Nathan selalu menghampirinya. Mulai dari situ mereka sering berbincang tentang apapun, sampai Nathan jujur tentang penyakitnya ke Kayla. karena sifat kayla yang lembut dan tidak menutut apapun, Nathan merasa nyaman berada di dekat kayla. Kemoterapi pertama Nathan, ia hanya merasa lemas dan mual-mual. Tiga hari setelah kemoterapi, Nathan tidak masuk sekolah dan selama itu pula kayla selalu berkunjung ke rumah Nathan. untuk menyemangati Nathan atau hanya sekedar berbincang. Setelah tiga hari itu, Nathan masuk ke sekolah kembali. Ketika temannya bertanya tentang ketidak hadirannya itu, ia hanya menjawab sakit karena salah makan.
Kepasrahan Nathan terhadap penyakitnya saat kemoterapi kedua. Ia mendengar ayah dan ibu tirinya berbicara tentang pasiennya yang juga menderita leukimia yang kesembuhannya yang hanya beberapa persen dan akhirnya meninggal dunia. Dan sama seperti kemo pertama, Nathan tidak masuk sekolah lalu kayla selalu datang. Nathan sempat tidak mau minum obat karena ia merasa percuma, karena penderita leukemia sudah dipastikan hanya sembuh beberapa persen. Tetapi Kayla langsung menyemangati Nathan agar tetap percaya akan kesembuhannya.
Dari hari ke hari  setelah Nathan melakukan beberapa kali kemoterapi, rambutnya mulai rontok perlahan-lahan. Satu persatu warga sekolah tau tentang keadaan Nathan. Nathan malah menyukai itu karena ia tidak perlu repot-repot menjawab saat ditanay tentang penyakitnya. Nathan juga merasa biasa saja saat ia dipanggil temannya, Brian dan Marvin dengan sebutan botak. Semangat yang diberikan Kayla untuk Nathan, selalu memotivasi dirinya agar tetap kuat menjalani keadaannya. Kayla juga pernah bercerita, kalau ia dulu juga seorang penderita leukemia seperti Nathan. Dan Nathan mulai yakin kalau ia juga bisa sembuh seperti Kayla.
Ada yang aneh dengan Kayla beberapa hari. Setelah Nathan kemo kembali, Kayla tidak dating ke rumah Nathan. Biasanya Kayla selalu hadir pasca Nathan melakukan kemo. Nathan menunggu kehadiran Kayla di taman belakang rumah Nathan. Tempat favorit mereka jika sedang berbincang, sambil menkmati angin sore dan menaruh kakinya ke dalam kolam renang. Nathan merasa ada seseorang yang dating. Saat menoleh ke belakang, iya benar itu Kayla. Kayla dengan senyum manisnya, itulah yang Nathan rindukan. Namun ada yang berbeda dengan raut wajah Kayla walaupun dengan senyumannya. Kayla berbicara tentang yang sebenarnya terjadi. Kayla bukanlah manusia dengan wujud yang tampak. Kayla hanya sebuah ruh yang masih berada di dunia nyata. Nathan dengan terkejutnya sambil mengeluarkan air mata. Ia hanya diam mendengarkan Kayla menjelaskan semuanya. Setelah Kayla berbicara tentangnya, kemudian Kayla entah hilang kemana. Berkali-kali Nathan menyerukan nama Kayla, tetapi nihil hanya bunga-bunga yang bergoyang tanaman ibu tirinya. Nathan yang lemas karena baru saja melakukan kemo untuk kesekian kalinya, memaksakan diri untuk pergi ke rumah Kayla. Nathan masih belum percaya dengan apa yang terjadi dengan dirimya saat ini. Nathan bingung dengan semuanya. Nathan lelah dengan masalah keluarganya, penyakitnya, dan kepergian Kayla yang terlalu tiba-tiba.
Setelah mendengar semua penjelasan Kezia adik dari Kayla, Nathan mulai pasrah dan menerima semuanya. Kayla sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Kayla meninggal karena penyakitnya, leukemia. Penyakit yang telah melenyapkan nyawa penderitanya. Hanya beberapa orang yang bisa melihat wujud Kayla. Nathan, ibu tirinya Nathan, Tara adik tirinya Nathan, dan Tania sahabat Nathan dan Kayla. Kezia yang notabennya adik dari Kayla hanya mampu merasakan kehadiran Kayla. Kezia mengajak Nathan dan Tania untuk pergi ke tempat peristirahatan Kayla. Tempatnya jauh, tetapi pemandangannya sangat indah. Pemakaman Kayla berada di sebuah atas bukit yang tampak dari atas sana pepohoan yang menjulang tinggi berbaris dengan rapih. Nathan mengelus nama Kayla yang terukir di atas batu nisan sambil mengenang masa-masanyanya bersama saat bersama Kayla. Hanya Kayla yang mampu mengubah pikiran buruk Nathan tentang penyakitnya. Hanya Kayla yang mampu membuujuknya untuk memaafkan kesalahan ayahnya. Hanya Kayla alasan Nathan untuk hidup lebih lama. Tetapi Kayla sudah tiada, semua yang dilakukan Nathan itu sia-sia pikirnya.
Hari-hari setelahnya, Nathan kembali seperti biasanya. Sekolah dan berkumpul dengan Tania, Marvin, dan juga Brian tanpa kehadiran Kayla disisinya. Tania sahabat Nathan dan Kayla, ternyata selama ini memendam rasa lebih dari sekedar sahabat kepada Nathan. Nathan hanya terpaku bingung ingin menjawab apa saat Tania mengakui itu semua di hari ulang tahun Tara adik Nathan. Namun Tania mengerti perasaan yang Nathan rasakan untuknya, tidak lebih dari seorang sahabat. Perasaan cinta Nathan hanyak untuk Kayla selamanya. Tania tahu semua itu dan Tania menerima semua itu. Pengakuannya hanya untuk sekedar kejujuran terhadap dirinya sendiri dan juga Nathan. Persahabatan mereka tetap berjalan meski ada sebuah dinding yang memisahkan mereka. Lagi-lagi persahabatan mereka tulus karena Kayla. Kayla yang sangat mempengaruhi kehidupan Nathan selama di Jakarta. Semua alasan itulah yang mampu meluluhkan hati seorang Nathan.
Ayah Nathan yang sedang bersantai menonton televisi. Mempertontonkan balapan mobil kelas internasional yang biasanya ia tonton bersama Nathan saat masih di Bali dulu. Semua kenangan itu terlintas di benaknya, hingga ia menghampiri Nathan yang berada dikamarnya sejak acara ulang tahun Tara selesai. Mendengar sayup-sayup suara televisi dan mengetuk pintu dengan ajakan menonton balapan mobil bersama, Namun tidak ada jawaban dari seoran Nathan. Ayah Nathan membuka pintu dan menemukan Nathan dalam keadaan posisi terlentang di lantai dengan napas yang memburu dan tidak sadarkan diri. Ayah Nathan lagsung membawanya ke ICU untuk mendapatkan pertolongan. Dengan wajah paniknya ia mengubungi Julia mantan istrinya yang berarti Ibu kandung Nathan yang berada di Bali. Karena kemoterapi, tubuh Nathan menjadi lemah dan mudah untuk terinfeksi virus. Infeksi di paru-paru Nathan sudah menyebar. Nathan melakukan beberapa operasi, tetapi nyawanya tidak terselamatkan. Nathan akhirnya meninggal dunia. Menyusul kepergian Kayla dengan alasan yang sama, penyakit yang sama dideritanya dengan Kayla, Leukemia.

RESENSI NOVEL SEKALETTA KARYA HANA MARGARETHA

RESENSI NOVEL SEKALETTA   KARYA HANA MARAGHETA Judul buku       : Sekaletta Penulis             : Hana Maragheta Penerbit   ...